
Penurunan harga batu bara yang murah berdampak juga pada pabrik wood pellet yang mana mengolah limbah serbuk ini menjadi makin terpuruk di karenakan harga wood pellet di hargai dengan sangat murah dan efek dari harga wood pellet murah berimbas juga ke pembelian serbuk yang juga sangat murah dan banyak juga yang mundur dari usaha ini dan beralih ke bidang yng lain
salah satu contoh pemakaian batu bara yang cukup lumayan besar untuk pembakaran produksi dari perusahaan tersebut dan berpengruh cukup besar dari pemakaian serbuk kayu yang berlokasi di cibinong - bogor dan pemakaian serbuk kayu terbesar di bogor adalah PT.INDOCEMENT.
Yang mampu menampung serbuk kayu yang berbeda jenis serbuk kayu ini dalam 1 hari pengiriman mencapai 100 truck lebih dari beberapa suplayer serbuk kayu dan memilki kontrak dengan suplayer serbuk kayu, dan ini terjadi sebelum tahun 2015
Pada tahun berikutnya suplayer serbuk kayu banyak juga yang sudah beralih ke usaha yang lain dengan berkurangnya permintaan pembelian serbuk kayu dan banyak juga yang menunggu sampai keadaan berubah lagi seperti dulu. Dan ada juga yang masih bertahan di penjualan serbuk kayu dari pabrik kecil wood pellet yang baru jalan di bebrapa daerah lainnnya dan di jual untuk lokalan.
Dan bukan hanya pabrik indocement saja yang sudah enggan memakai serbuk kayu ini pabrik pengolahan wood pellet di tanggerang juga sudah tidak memproduksi pengolahan limbah serbuk kayu ini begitu juga dari cabangnya yang berada di bekasi juga mengalami hal yang sama
Efek dari penurunan pemakaian serbuk kayu yang tadinya sudah banyak yang memanfaatkannya menjadi salah satu energy alternative sepertinya mati suri dan belum lagi saya mendengar ataupun melihat di mana tempat pengolahan limbah ini yang mau mengolah secara maksimal atau besar seperti tahun-tahun sebelumnya
pendapat saya" pribadi untuk untuk pengolahan limbah serbuk kayu ini masih sangat menjajikan apabila pengolahan dari serbuk di lakukan dari tempat atau dekat area tempat asal muasal limbah itu dihasilkan dan di pakai di daerah itu sendiri sehingga harga yang tadinya ada penurunan bisa pas dari dampak harga yang sekarang ini sangat rendah untuk kita sejajarkan atau samakan dengan harga batu bara yang harganya jauh lebih murah sekarang ini "
hargau jual serbuk kayu ke pt.indocement yang paling tinggi sebelum tahun 2015 dengan harga Rp. 93.000/kubik dan setelah tahundi atas 2015 menurun drastis dengan harga Rp.70.000/kubik.
harga yang baru ini pernah terjadi tahun pertama atau awalnya serbuk kayu di beli indocemet dan harga ini juga bisa berubah kembali turun atau naik
Harapan suplayer serbuk kayu adanya pabrik pengolahan serbuk ataupun seritan kayu yang memproduksi wood pellet secara maksimal di tempat-tempat atau lokasi asal limbah ini ada.
dengan harga yang pantas dari semua jenis serbuk kayu dan dapat mengembangkan energy alternative di pakai oleh dalam negri sendiri dan mendapat dukungan
Yang mampu menampung serbuk kayu yang berbeda jenis serbuk kayu ini dalam 1 hari pengiriman mencapai 100 truck lebih dari beberapa suplayer serbuk kayu dan memilki kontrak dengan suplayer serbuk kayu, dan ini terjadi sebelum tahun 2015
Pada tahun berikutnya suplayer serbuk kayu banyak juga yang sudah beralih ke usaha yang lain dengan berkurangnya permintaan pembelian serbuk kayu dan banyak juga yang menunggu sampai keadaan berubah lagi seperti dulu. Dan ada juga yang masih bertahan di penjualan serbuk kayu dari pabrik kecil wood pellet yang baru jalan di bebrapa daerah lainnnya dan di jual untuk lokalan.
Dan bukan hanya pabrik indocement saja yang sudah enggan memakai serbuk kayu ini pabrik pengolahan wood pellet di tanggerang juga sudah tidak memproduksi pengolahan limbah serbuk kayu ini begitu juga dari cabangnya yang berada di bekasi juga mengalami hal yang sama
Efek dari penurunan pemakaian serbuk kayu yang tadinya sudah banyak yang memanfaatkannya menjadi salah satu energy alternative sepertinya mati suri dan belum lagi saya mendengar ataupun melihat di mana tempat pengolahan limbah ini yang mau mengolah secara maksimal atau besar seperti tahun-tahun sebelumnya
pendapat saya" pribadi untuk untuk pengolahan limbah serbuk kayu ini masih sangat menjajikan apabila pengolahan dari serbuk di lakukan dari tempat atau dekat area tempat asal muasal limbah itu dihasilkan dan di pakai di daerah itu sendiri sehingga harga yang tadinya ada penurunan bisa pas dari dampak harga yang sekarang ini sangat rendah untuk kita sejajarkan atau samakan dengan harga batu bara yang harganya jauh lebih murah sekarang ini "
hargau jual serbuk kayu ke pt.indocement yang paling tinggi sebelum tahun 2015 dengan harga Rp. 93.000/kubik dan setelah tahundi atas 2015 menurun drastis dengan harga Rp.70.000/kubik.
harga yang baru ini pernah terjadi tahun pertama atau awalnya serbuk kayu di beli indocemet dan harga ini juga bisa berubah kembali turun atau naik
Harapan suplayer serbuk kayu adanya pabrik pengolahan serbuk ataupun seritan kayu yang memproduksi wood pellet secara maksimal di tempat-tempat atau lokasi asal limbah ini ada.
dengan harga yang pantas dari semua jenis serbuk kayu dan dapat mengembangkan energy alternative di pakai oleh dalam negri sendiri dan mendapat dukungan
DOWNLOAD APLIKASI DI BAWAH INI UNTUK INFO TERBARU